Rabu, 19 Oktober 2016

AWAS !! Pilek Berkepanjangan Bisa Jadi Gejala Penyakit Sinusitis

AWAS !! Pilek Berkepanjangan Bisa Jadi Gejala Penyakit Sinusitis - Musim hujan kadang-kadang membuat tubuh lebih rentan terhadap pilek. Tetapi bagi mereka yang sering memiliki dingin untuk waktu yang lama? Ini bisa menjadi tanda sinusitis atau rinosinusitis sebenarnya lebih tepat disebut.

"Itulah sebabnya penyebutan rinosinusitis lebih tepat," kata Dr Budi Sutikno SpTHT-KL (K), spesialis THT dari dr Soetomo. Pada penyakit ini, bagian yang terkena adalah mukosa rongga hidung. Sebagai hasil dari rhinovirus (dingin virus) yang masuk selaput lendir hidung jauh lebih banyak untuk menghasilkan lendir.
"Nah, ingus ini terus diproduksi dan akumulasi. Peradangan atau pembengkakan pada rongga hidung pun terjadi dan menyebabkan penyumbatan hidung," kata Budi. Selain itu, tidak hanya tersumbat mukosa hidung. Sinus atau rongga di sekitar hidung, juga membengkak akibat peradangan pada mukosa hidung. =>> obat sinusitis

Ketika sinus membengkak, cairan yang terkandung di dalamnya tidak dapat dihapus dari hidung.
"Proses ini, jika dibiarkan memburuk peradangan sehingga pasien memiliki rinosinusitis kronis atau pilek berkepanjangan," tambah Blake. Gangguan lain mulai muncul di samping hidung tersumbat. Sinus pembengkakan dapat menyebabkan rasa sakit.

Rasa sakit menusuk-nusuk akan muncul di dahi, pipi, mata cekung dekat, di belakang hidung. "Bagian dari itu adalah lokasi sinus membengkak. Kadang-kadang semuanya terasa sakit, kadang-kadang hanya sebagian," kata Budi.

Rasa sakit bisa begitu parah. Oleh karena itu, peradangan mukosa hidung dan sinus mempengaruhi sistem saraf dalam rongga hidung. Saraf menjadi lebih sensitif sehingga sentuhan kecil dapat menyebabkan nyeri di rongga hidung dan sinus. Selain rasa sakit, sensasi penuh di sekitar proses pernapasan pembuatan hidung terganggu. =>> obat sinusitis

Banyak salah kaprah tentang rinosinusitis. tetapi kenyataannya adalah ingus tidak bisa keluar karena sistem aerasi atau ventilasi dan drainase terganggu. Dr Dendy Hamdali SpTHT-KL, spesialis THT dari Siloam Hospitals Surabaya menaksir Penyebab rinosinusitis hampir sama dengan flu. Virus, alergen dan polip hidung di pemicu.

Ketiga, selain menyebabkan peradangan, yang menyediakan akses ke kuman atau bakteri untuk menyerang hidung dan sinus. Akibatnya, pasien juga dapat mengalami demam ketika menderita rinosinusitis.

Selain demam, kuman dan bakteri yang masuk ketika rinosinusitis membawa efek lainnya. Panjang, ingus menjadi tidak berwarna. Bisa kekuningan atau bahkan kehijauan. Semakin lama dibiarkan, ingus dapat bau. Kuman dan bakteri dapat menyebabkan peradangan yang lebih parah dari hidung dan sinus jika tidak cepat diobati dengan antibiotik atau obat-obatan lainnya.

Rinosinusitis tidak diobati dapat menjadi penyakit kronis sepenuhnya. Memang, bisa sembuh sendiri atau self-limiting. Namun, karena tidak sembuh benar-benar, setiap saat sinusitis akan terjadi lagi ketika pasien mengalami flu. =>> obat sinusitis

"Jika itu adalah kronis, biasanya mengurangi rasa sakit. Namun, lebih banyak kuman dan bakteri dapat berkembang biak pada mereka yang menderita sinusitis kronis," kata Dendy.

Satu-satunya perbedaan antara flu dan rinosinusitis adalah durasi. Pilek umumnya sembuh dalam waktu satu minggu. Jika demikian, harus menyadari hal itu sebagai tanda rinosinusitis. Sebagai diagnosis awal, pasien tidak perlu ragu untuk melakukan x-ray. Dari foto, maka akan diketahui kondisi rongga hidung dan sinus. Selain sinar-X, CT scan dapat dilakukan untuk deteksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar